KALOR
1. massa zat
2. jenis zat
3. perubahan suhu
Rumus Kalor Jenis
Untuk rumus perpindahan kalor, besarannya bisa menggunakan rumus berikut ini :
Q = m.c.ΔT
1. massa zat
2. jenis zat
3. perubahan suhu
Untuk rumus perpindahan kalor, besarannya bisa menggunakan rumus berikut ini :
Q = m.c.ΔT
Setelah kalian telah mengenal Macam dan Jenis Skala Suhu Celcius, Reamur, Kelvin dan Fahrenheit, maka dibawah ini perlu kalian ketahui mengenai Rumus Menghitung Konversi Suhu. Didalam Konversi Suhu itu sendiri merupakan cara untuk menyatakan Suhu di dalam Suatu Benda dari 1 Skala Suhu ke Skala Suhu lainnya sehingga bisa disimpulkan bahwa Suhu Suatu Benda dalam Skala Celcius dapat di Konversi (diubah) kedalam Skala lainnya seperti Skala Reamur, Skala Kelvin dan Skala Fahrenheit.
Rumus diatas harus pahami
misal penggunaan rumus
R= (4/5) C artinya merubah suhu Celcius kedaalam Reamur (disoal diketahui suhu Celcius)
Dibawah ini telah Penulis berikan salah satu penjelasan mengenai Rumus Konversi Suhu dan Contoh Soalnya, yakni dari Skala Suhu Celcius yang dikonversikan (diubah) ke Skala Suhu Reamur, ke Skala Suhu Fahrenheit dan ke Skala Suhu Kelvin.
Cara Mencari Konversi Suhu dari Skala Suhu Celcius ke Skala Suhu Reamur bisa kalian gunakan rumus seperti dibawah ini :
R = (4/5) C
Diketahui :
R adalah Suhu dlm Skala Reamur
C adalah Suhu dlm Skala Celcius
Contoh Soal Konversi Suhu Celcius ke Reamur
Jika terdapat Suhu Benda dalam Skala Celcius telah menunjukan 100 Celcius. Berapakah bila di Konversi (diubah) ke dalam Skala Reamur ialah ?
R = (4/5) C
R = (4/5) 100
R = 400 / 5
R = 80
Sehingga Suhu Benda diatas yang menunjukkan Angka 100 dalam Skala Celcius sama dengan 80 jika didalam Skala Reamur.
Cara Menghitung Konversi Suhu Celcius ke Skala Suhu Fahrenheit bisa kalian lihat dan menggunakan rumusnya seperti dibawah ini :
F = (9/5) C + 32
Diketahui :
F adalah Suhu dlm Skala Fahrenheit
C adalah Suhu dlm Skala Celcius
Contoh Soal Konversi Skala Suhu Celcius ke Skala Suhu Fahrenheit
Terdapat Suhu Suatu Benda didalam Skala Suhu Celcius telah menunjukkan 100 Celcius. Bila dikonversi (diubah) ke dalam Skala Suhu Fahrenheit adalah ?.
F = (9/5) C + 32
F = (9/5) 100 + 32
F = 900 / 5 + 32
F = 180 + 32
F = 212 F
Sehingga Suhu Benda yg menunjukkan Angka 100 didalam Skala Suhu Celcius sama dengan 212 didalam Skala Fahrenheit.
Lalu didalam Rumus Mencari Konversi Suhu dari Skala Suhu Celcius kedalam Skala Suhu Kelvin bisa kalian gunakan memakai Rumus dibawah ini :
K = C + 273
Diketahui :
K adalah Suhu dlm Skala Kelvin
C adalah Suhu dlm Skala Celcius
Contoh Soal Konversi dari Skala Suhu Celcius ke dalam Skala Suhu Kelvin.
Jika terdapat Suhu Suatu Benda didalam Skala Celcius telah menunjukan Suhu sebesar 100 Celcius. Maka jika dikonversikan kedalam Skala Suhu Kelvin adalah ?
K = C + 273
K = 100 + 273
K = 373
Sehingga Suhu Benda yang menunjukan Skala Suhu diangka 100 Celcius sama dengan 373 didalam Skala Suhu Kelvin.
Ciri-ciri makhluk hidup yang ketiga adalah membutuhkan makanan atau nutrisi. Misalkan manusia merasa sangat lapar pasti ia akan berupaya untuk mencari makanan. Begitu pun juga dengan hewan yang membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Jika Anda mempunyai hewan peliharaan, setiap hari pasti Anda memberinya makanan.
Bagaimana hewan yang hidup di alam, bebas? Mereka juga akan berusaha mencari makanan sendiri agar bisa terus hidup. Berdasarkan jenis makanannya hewan dapat dibagi menjadi 3 golongan. Pertama, hewan karnivora yang memakan daging. Kedua, herbivora adalah hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Terakhir, hewan omnivora yang memakan daging dan tumbuhan.
Lalu bagaimana dengan tumbuhan? Tumbuhan juga membutuhkan nutrisi atau makanan untuk menunjang kehidupannya. Agar bisa mendapat makanan tumbuhan melakukan proses fotosintesis. Melalui proses tersebut tumbuhan mampu menghasilkan makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Selain cahaya matahari, diperlukan juga air dan karbondioksida.
4. Tumbuh dan Berkembang
Manusia dikatakan tumbuh ketika tubuhnya semakin bertambah tinggi. Perubahan bentuk tubuh terjadi akibat sel-sel dalam tubuh jumlahnya semakin banyak, sehingga volume tubuh menjadi bertambah. Pertumbuhan bersifat irreversibel yang artinya jika Anda bertambah tinggi maka tidak akan mungkin kembali menjadi pendek.
Sementara itu berkembang merupakan proses perubahan menuju kedewasaan. Sebagai contoh perkembangan katak. Awalnya telur ktak menetas dan berubah menjadi berudu, lalu berubah menjadi katak berekor, kemudian menjadi katak muda, dan terakhir berubah menjadi katak dewasa.
Pertumbuhan yang terjadi pada manusia dan hewan bersifat terbatas, artinya kita hanya bisa tumbuh sampai usia tertentu dan setelah itu pertumbuhannya akan terhenti. Sedangkan pertumbuhan pada tumbuhan biasanya tidak memiliki batasan usia, maknanya tumbuhan akan selalu tumbuh seumur hidupnya.
5. Berkembang Biak (Reproduksi)
Berkembang biak atau reproduksi merupakan proses menghasilkan keturunan. Anda pasti mengetahui bahwa semua makhluk hidup tidak dapat hidup selamanya. Demi melestarikan jenisnya, setiap makhluk hidup dibekali kemampuan untuk melakukan reproduksi.Makhluk hidup memiliki dua cara untuk berkembang biak, yaitu secara seksual atau generatif dan secara aseksual atau vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif diawali dengan tahap peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Contohnya adalah unggas bertelur, mamalia melahirkan, dan tumbuhan menghasilkan biji.
Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual tidak melalui tahap peleburan dua jenis sel kelamin. Sebagai contoh makhluk hidup dari kingdom protozoa yaitu Amoeba. Makhluk ini berkembang biak dengan cara membelah diri. Contoh lainnya adalah tumbuhan yang berkembang biak dengan cara dicangkok, stek, tempel, dan merunduk.
6. Peka Terhadap Rangsangan
Supaya bisa bertahan hidup, seluruh makhluk hidup harus bisa menghadapi perubahan lingkungan. Contohnya secara spontan Anda akan memejamkan mata saat ada benda yang tiba-tiba mendekat ke arah Anda. Contoh lainnya jika ada seekor lalat yang hinggap di belakang tubuh sapi, maka secara spontan ia akan mengibaskan ekornya.
Hewan dan manusia memiliki indera yang berfungsi untuk mengetahui adanya rangsangan. Kita sebagai manusia telah diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa lima indra atau panca indera. Kita telah diberi mata untuk melihat, hidung untuk mencium bau, lidah untuk merasa, telinga untuk mendengar, dan kulit sebagai indera peraba.
Tumbuhan juga peka terhadap rangsangan. Contohnya gerakan tumbuhan yang mendekat ke arah datangnya cahaya yang dikenal dengan nama fotonasti. Akibat cahaya matahari bagian batang tumbuhan menjadi berbelok ke arah datangnya matahari. Adalagi gerakan seismonasti yaitu daun putri malu yang akan tertutup jika disentuh oleh tangan.
Metabolisme merupakan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Hal-hal yang terkait dengan proses metabolisme adalah sistem pernapasan dan ekskresi. Pada sistem pernapasan tumbuhan, gas karbon dioksida dan air dipakai dalam proses kimia berupa fotosintesis.
Pada proses ini air dan karbon dioksida melalui bantuan sinar matahari mengalami perubahan sehingga menjadi oksigen dan glukosa. Adapun reaksi kimia yang terjadi dalam fotosintesis adalah sebagai berikut.
Manusia dan hewan juga melakukan proses metabolisme agar menghasilkan energi yang berguna untuk melakukan reproduksi, perkembangan, pertumbuhan, dan bergerak. Proses metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme merupakan proses metabolisme yang merubah beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kompleks. Contohnya adalah proses fotosintesis pada tumbuhan hijau. Sedangkan katabolisme adalah proses penguraian senyawa kimia kompleks. Contohnya penguraian zat gula menjadi air dan CO2 pada manusia.
8. Adaptasi
Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan agar mampu bertahan hidup di habitatnya. Contoh adaptasi pada hewan adalah adanya berbagai bentuk paruh dan kaki pada burung yang berkaitan dengan jenis makanan dan tempat ia tinggal.
Sedangkan contoh adaptasi pada tumbuhan adalah terdapat berbagai macam bentuk daun pada tumbuhan yang yang disesuaikan dengan tempat hidupnya. Dikarenakan tumbuhan ada yang hidup di daerah lembap, berair, dan kering. Adaptasi juga dapat berupa perilaku, seperti kuda nil yang berendam di lumpur ketika sedang kepanasan.
Setelah mengetahui 9 ciri-ciri makhluk hidup, Anda akan dengan mudah membedakan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup dengan mengamati karakteristiknya. Hal ini sengat bermanfaat bagi kita karena dengan begitu tidak akan terjadi kesalahan dalam mengenali makhluk hidup. Semoga artikel ini bisa bermanfaat, salam.
9. Mengeluarkan Zat Sisa
Semua makhluk hidup mengeluarkan zat sisa yang bisa berbahaya dan meracuni tubuhnya. Organ ekskresi pada manusia terdiri dari paru-paru, kulit, ginjal, dan anus. Paru-paru mengeluarkan zat sisa yang berbentuk gas karbon dioksida dan uap air. Kulit mengeluarkan zat sisa berbentuk keringat yang tersusun atas air, urea, dan garam.
Ginjal mengekskresikan zat sisa berupa urin yang tersusun atas air, garam, dan urea. Anus adalah bagian paling akhir dalam sistem pencernaan yang berfungsi untuk mengeluarkan feses. Hewan juga melakukan ekskresi dengan cara yang sama seperti manusia.
Lalu bagaimana cara tumbuhan mengeluarkan zat-zat sisa? Pengeluaran zat sisa berupa gas oksigen pada tumbuhan dilakukan melalui bagian stomata dan lentisel. Jadi, telah terbukti bahwa mengelurakan zat sisa termasuk ciri-ciri makhluk hidup.
Semoga Bermanfaat